Senin, 20 Desember 2010

Peka Lingkungan Sekolah

Sebelum pelaksanaan UAS, para siswa diminta untuk melakukan suatu aksi sebagai bentuk kepekaan terhadap lingkungan sekolah. Kegiatan ini dinamakan Peka Lingkungan Sekolah, dimana siswa diminta tuk membersihkan meja dan kursi sebagai fasillitas sekolah supaya bersih dan bebas dari coretan pena para siswa yang kebanyakan secara sadar mereka lakukan, meski dalam Tata Tertib Sekolah sudah jelas-jelas dicantumkan hal apa saja yang tidak diperkenankan dilakukan oleh siswa selama proses KBM, maupun hukuman atau sanksi yang akan mereka terima apabila melanggar Tata Tertib Sekolah.

Minta ampuuuunnnnnnnn....maafkan kami Bapak dan Ibu Guru....Sebagai bentuk maaf kami, kan kami sulap meja kotor ini menjadi meja kinclong seperti semula....cling....
Aduh....debunya, mbak....







narsis bentar di sela-sela kesibukan ah.....action 1....2....3....cepret....

Kerja - kerja, mari kita kerja....amplas meja jadilah bersih....













sret....sret....sret....dengan seluruh tenaga kusulap meja kursiku bersih kembali....tolong dibantu, ya? bim salabim jadi apa.... prok....prok....prok...

Pelatihan Jurnalistik


Setelah genap 1 minggu para siswa berkutat dengan buku (paket, LKS, dan catatan pelajaran) karena mengikuti UAS 1 Tahun Pelajaran 2010/2011, maka pihak sekolah memberikan rileksasi kepada mereka dengan pelatihan jurnalistik.

Acara ini diadakan Senin (13 Desember 2010) yang diikuti oleh siswa kelas VII, dan Selasa (14 Desember 2010) yang diikuti oleh siswa kelas VIII di Aula baru lantai 1 YPAK. Menghadirkan 3 narasumber/ praktisi bidang jurnalistik, yaitu pak Didik, ...., dan .... dari ....









Acara yang mereka ikuti sangat seru, mulai dari mendengarkan kisah bagaimana mewawancarai para pengungsi korana letusan gunung Merapi, cara dan langkah dalam melakukan wawancara, perolehan tema, dan mulai pembuatan kalimat dalam bentuk kolom koran yang siap untuk diterbitkan ke surat kabar/tabloid.






Setelah mendengarkan uraian panjang lebar dari para praktisi jurnalistik, tibalah bagi para siswa untuk mempraktikkan apa saja yang telah mereka dengar dan perhatikan.
Langkah pertama adalah, mereka dibagi menjadi beberapa kelompok dan diminta untuk menentukan tema atau pokok pembicaraan untuk melakukan wawancara, serta siapa yang akan mereka wawancara (responden). Setelah lengkap, diperlihatkan dulu kepada pak Didik apakah coretan yang telah mereka buat sudah benar atau belum.



Setelah melalui proses wawancara, mereka masih harus bekerjasama dalam kelompok untuk merangkai kata demi kata dari hasil wawancara mereka dengan responden (seperti di surat kabar).









Usai merangkai kata menjadi beberapa kalimat, perjuangan mereka belum berhenti sampai disitu. Mereka masih harus mempresentasikan hasil wawancara mereka yang sudah dalam bentuk kolom koran di depam teman-teman mereka. Salah bukanlah masalah, yang penting mereka mampu tuk unjuk diri akan kemampuan mereka.








Akhir acara, setelah beberapa kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka, saatnya pak Didik mengoreksi segala yang telah dilakukan para peserta pelatihan jurnalistik.
Sungguh sangat berharga pengetahuan dan pengalaman yang mereka peroleh. Semoga dengan pelatihan jurnalistik ini, akan memberikan mereka pandai dalam berbahasa, berkomunikasi, dan memperoleh informasi tuk mereka suguhkan pada khalayak umum secara riil (nyata). Sukses tuk SMP Yoannes XXIII. MAJU !!!!